Free Daisy ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
Human Body: Oktober 2012

Rabu, 24 Oktober 2012

Cacing dalam Tubuh Manusia


1.      Cacing Kremi (Enterobiasis)


 Cacing yang memegang peranan disini adalah Enterobius vermikularis yang sering banget terjadi pada anak kecil. Cacing dewasa akan tinggal di usus besar. Cacing betina yang akan bertelur meninggalkan usus besar menuju anus yang merupakan tempat bertelur yang paling ideal. Saat inilah si anak akan menangis karena lubang anusnya gatal. Secara kasat mata, cacing ini akan terlihat sebesar parutan kelapa disekitar lubang anus. Transmisi cacing ini seperti halnya cacing perut masuk langsung melalui mulut baik dengan perantara makanan maupun dimasukan secara tidak sengaja oleh penderita yang habis menggaruk lubang anusnya yang gatal. Sehingga pada anak anak sering terjadi reinfeksi akibat tindakan itu.

2.      Cacing Perut (Askariasis)


Biasanya disebabkan oleh keluarga cacing Askaris lumbricoides yang merupakan cacing yang paling sering menginfeksi manusia. Cacing dewasa hidup di dalam usus manusia bagian atas, dan melepaskan telurnya di dalam kotoran manusia. Infeksi pada manusia terjadi melalui jalan makanan yang tercemar oleh kotoran yang mengandung telur cacing. Telur yang tertelan akan mengeluarkan larva. Larva ini akan menembus dinding usus masuk ke aliran darah yang akhirnya sampai ke paru paru lalu akan dibatukan keluar dan ditelan kembali ke usus. Penyakit yang timbul dari infeksi ini antara lain anemia, obstruksi saluran empedu, radang pankreas dan usus buntu.

3.      Cacing Tambang


 Paling sering disebabkan oleh Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. Cacing dewasa tinggal di usus halus bagian atas, sedangkan telurnya akan dikeluarkan bersama dengan kotoran manusia. Telur akan menetas menjadi larva di luar tubuh manusia, yang kemudian masuk kembali ke tubuh korban menembus kulit telapak kaki yang berjalan tanpa alas kaki. Larva akan berjalan jalan di dalam tubuh melalui peredaran darah yang akhirnya tiba di paru paru lalu dibatukan dan ditelan kembali. Gejala meliputi reaksi alergi lokal atau seluruh tubuh, anemia dan nyeri abdomen.

4.       Cacing Cambuk (Trichuriasis)


Cacing dewasa akan tinggal di usus bagian bawah dan melepaskan telurnya ke luar tubuh manusia bersama kotoran. Telur yang tertelan selanjutnya akan menetas di dalam usus halus dan hidup sampai dewasa disana. Gejala yang timbul pada penderita cacing cambuk antara lain nyeri abdomen, diare dan usus buntu.

Referensi    :      http://ohitzujisa.blogspot.com


Tipe Golongan Darah Manusia


Apa itu golongan darah?
Golongan darah adalah hasil dari pengelompokan darah berdasarkan ada atau tidaknya substansi antigen pada permukaan sel darah merah (eritrosit). Antigen tersebut dapat berupa karbohidrat, protein, glikoprotein, atau glikolipid.
Golongan darah manusia bersifat herediter, dan sangat tergantung pada golongan darah kedua orang tua manusia yang bersangkutan. Saat ini sudah dikenal puluhan sistem golongan darah, namun sistem yang paling umum dikenal di dunia hanya ada beberapa. Di antaranya adalah sistem ABO yang diperkenalkan Karl Landsteiner (1868-1943) pada tahun 1903, sistem Rhesus yang diperkenalkan Landsteiner juga pada tahun 1937, dan sistem MNS (sekretor dan nonsekretor).

Mengapa darah perlu digolongkan?
Darah perlu digolongkan untuk banyak kepentingan, khususnya untuk transfusi darah. Landsteiner menemukan pada tahun 1901, bahwa darah manusia yang ditransfusikan ke manusia lain dapat inkompatibel, dan menimbulkan aglutinasi (si penerima darah terlihat syok dan ikterik / kuning). Transfusi dengan darah yang inkompatibel antara donor dan resipien (penerima) dapat berakibat fatal. Selain itu, golongan darah dapat bermanfaat untuk kepentingan forensik dan penentuan ayah sebagai metode penentuan paling sederhana (walaupun metode ini sekarang sudah tergeser perannya dengan tes DNA di negara-negara maju).
Landsteiner mulanya menemukan 3 golongan darah saja pada tahun 1900, yaitu A,B, dan O. Golongan AB baru ditemukan 2 tahun kemudian, itu pun oleh Decastrello dan Sturli (bukan oleh Landsteiner!). Atas penemuannya ini, Landsteiner mendapat hadiah Nobel di bidang kedokteran dan medis pada tahun 1930.

Faktor apakah yang membedakan golongan darah dalam sistem ABO?


Golongan darah sistem ABO dibagi berdasarkan struktur antigen permukaan eritrosit, yang disebut juga sebagai aglutinogen.
  • Golongan darah A memiliki antigen permukaan A. Antigen A tersusun dari 1 molekul fukosa, 2 molekul galaktosa, 1 molekul N-asetil galaktosamin, dan 1 molekul N-asetil glukosamin.
  • Golongan darah B memiliki antigen permukaan B. Antigen B ini sedikit berbeda dengan antigen A, di mana antigen ini tersusun dari molekul N-asetil galaktosamin digantikan oleh 1 molekul galaktosa.
  • Golongan darah AB memiliki dua macam antigen permukaan, yang merupakan kombinasi dari antigen A dan antigen B.
  • Golongan darah O semula dianggap tidak memiliki antigen permukaan, namun terbukti bahwa golongan darah O masih memiliki ikatan karbohidrat pada permukaan eritrositnya yang terdiri atas 1 molekul fukosa, 1 molekul N-asetil glukosamin, dan 2 molekul galaktosa. Gugus ini tidak bersifat imunogenik, sehingga anggapan golongan darah O tidak memiliki antigen permukaan masih bisa diterima.
Antigen permukaan eritrosit tersebut dapat merangsang pembentukan suatu imunoglobulin M (IgM), yang disebut juga sebagai aglutinin. Antibodi IgM ini semula diduga terdapat secara alamiah, namun ada penelitian yang menunjukkan bahwa antibodi tersebut baru terbentuk pada waktu bayi sebagai akibat sensitisasi dari makanan dan infeksi.
Pada masa neonatus, terjadi kolonisasi bakteri flora normal usus yang mengekspresikan antigen menyerupai antigen permukaan eritrosit A dan B. Hal ini mendorong sistem imunitas bayi untuk membuat antibodi IgM sesuai dengan antigen yang tidak dimiliki permukaan eritrosit bayi tersebut. Karena itulah orang dengan golongan darah A memiliki anti-B,  orang bergolongan darah B memiliki anti-A, dan yang bergolongan darah O memiliki keduanya. Orang dengan golongan darah AB tidak memiliki antibodi IgM ini. Karena antibodi IgM ini mampu menimbulkan aglutinasi hebat yang dapat menyumbat pembuluh darah inilah transfusi dengan golongan darah inkompatibel sangat berbahaya.

Referensi    :   http://www.rhesusnegatif.com

Peredaran Darah pada Manusia


        Untuk menunjang kelangsungan hidup manusia dibutuhkan asupan makanan yang cukup. Makanan yang makan tidak dapat langsung digunakan oleh tubuh manusia karena masih berupa unsur yang sangat kompleks. Makanan yang telah dicerna oleh organ pencernaan kemudian berubah bentuk menjadi lebih sederhana seperti karbohidrat, protein, lemak dan mineral. Kesemua itu harus disebarkan ke seluruh tubuh manusia. Bagaimana caranya? Tubuh manusia dilengkapi dengan sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi tersebut terdiri dari organ sistem peredaran darah.

1. Jantung
      Jantung merupakan pusat dari sistem peredaran darah manusia dan hewan lainnya. Jantung pada manusia memiliki 4 ruangan. Ruangan bagian atas merupakan "serambi jantung" sedangkan dua ruang dibawahnya disebut sebagai "bilik jantung". Sekat yang menghubungkan antara bilik dan serambi jantung bagian kanan disebut valva bikuspidalis (valva : katup, bi : dua).
        Berbeda dengan sebelah kanan, bilik dan serambi sebelah kiri terdapat valva trikuspidalis (tri: tiga) yang berjumlah tiga buah otot. Dari beberapa literatur yang kami dapatkan, perbedaan jumlah valva ini sebenarnya merupakan hasil dari adaptasi manusia karena jumlah katup ini mencerminkan kerja dari bagian jantung. Maksudnya bagian sebelah kanan fungsinya hanya memompakan darah kotor ke arteri pulmonalis (arteri : keluar jantung, pulmo : paru-paru). Nah bagian yang sebelah kiri bekerja lebih berat sehingga valva trikuspidalis menjaga aliran darah sehingga tidak balik ke jantung. Hal ini dikarenakan fungsi dari bilik kiri jantung memompakan darah bersih ke seluruh tubuh melalui aorta (arteri besar).
      Fungsi dari bagian jantung sebelah kiri yang lebih berat itulah (memompa darah ke seluruh tubuh) sehingga dibutuhkan otot jantung yang lebih kuat, Oleh karena itu, otot jantung sebelah kiri memiliki massa lebih besar (lebih tebal) dibandingkan dengan otot jantung pada dinding sebelah kiri.

Dimanakah letak jantung?


Bisa dilihat bahwa letak jantung manusia berada pada rongga dada (thorax) sebelah atas dan cenderung sedikit condong ke arah kiri. Letak jantung yang demikian ini menyebabkan paru-paru kiri manusia memiliki volume lebih kecil dibandingkan dengan volume paru-paru sebelah kanan.
Bagian-bagian Jantung

1)   Bagian kanan dari jantung
       
      Atrium kanan berupa dinding tipis yang menerima darah vena yang teroksigenasi dari jaringan-jaringan perifer melalui vena cava superior dan inferior dan dari otot jantung melalui sinus coronaria.

     Kebanyakan dari venous return mengalir dengan pasif dari atrium kanan melalui katup trikuspid yang terbuka ke ventrikel kanan selama diastol ventrikuler. Sisa dari venous return secara aktif didorong oleh atrium kanan selama atrium sisitol atau kontraksi.

      Ventrikel kanan atau otot pemompa datar yang berada di belakang sternum ventrikel kanan menghasilakan tekanan sekitar 25 mmHg untuk menutup katup trikuspid, untuk membuka katup pulmonik dan untuk mendorong darah ke dalam arteri pulmonalis dan paru-paru. Beban kerja ventrikel kanan berbeda dibandingkan dengan ventrikel kiri karena sistem pulmonary adalah sebuah sistem bertekanan rendah yang membebankan sedikit tahanan pada aliran.

2)   Bagian kiri dari jantung
     
       Setelah darah dioksigenasi dalam paru-paru, darah akan mengalir bebas dari empat vena pulmonalis ke atrium kiri. Darah lalu mengalir melalui katup mitral yang terbuka ke dalam ventrikel kiri selama diastol ventrikuler. Ketika ventrikel kiri hampir penuh, atrium kiri berkntraksdi memompa darah masuk ke ventrikel kiri. Akhirnya dengan kontraksi sisitol ventrikel kiri menghasilkan tekanan sekitar 120 mmHg untuk menutup katup mitral dan membuka katup aortik  Darah didorong ke aorta dan amsuk ke sirkulasi sistemik arteri.
     
       Ventrikel kiri berebentuk  elips dan yang terbesar dan banyak terdapat otot dalam jantung. Dindingnya 2 sampai 3 kali tebalnya dinding ventrikel kanan. Ventrikel kiri menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dari pada ventrikel kanan karena ventrikel kiri harus berkontraksi melawan tekanan tinggi sirkulasi sistemik, yang membebankan tahanan yang lebih besar pada aliran jika tekanan meningkat dalam sisitem sirkulasi (hipertensi) berarti ada tahanan yang lebih besar. Lalu ventriel kiri harus menghasilakan tekanan yang lebih tinggi untuk membuka katup aortik dan mengosongkan isinya, meningkatkan beban kerja ventrikel kiri.
     
        Darah didorong di aorta seluruhnya sirkulasi sistemik ke jaringan tubuh. Darah kembalai ke atrium kanan karena perbedaan tekanan. Tekanan darah di aorta pada oranga dewasa muda adalah sekitar 100-120 mmHg, sedangkan tekanan darah di atrium kanan adalah sekitar 0-5 mmHg. Perbedaan dalam tekanan menghasilakan tekanan gradien, sehingga darah mengalir dari yang bertekanan tinggi ke yang bertekanan

referensi :    http://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/02/sistem-peredaran- darah-  pada-manusia.html